Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ekologi: Pengertian, Perkembangan, dan Bidang Kajiannya

Konten [Tampil]
Istilah ekologi terbentuk dari dua kata latin yaitu oikos berarti rumah atau tempat untuk tinggal dan logos berarti diskusi atau studi. Jadi, istilah ekologi dapat diartikan sebagai sebuah studi mengenai organisme "di rumah" dalam lingkungan asalnya. Untuk memahami makna ekologi, maka kamu dapat memahami konsep yang diajukan oleh beberapa ahli seperti di bawah ini.
Gamba 1. Ilustrasi Lingkungan Hidup

Pengertian

  • Verma & Agarwal (2005), ekologi yaitu studi tentang organisme dan lingkungannya.
  • Ernst Haeckel (1869), ekologi yaitu seluruh hubungan hewan dengan lingkungan organik dan anorganiknya.
  • Taylor (1963), ekologi yaitu ilmu tentang semua hubungan organisme dengan lingkungannya.
  • Charles Elton (1947), ecology as scientific natural history.
  • Allee et al. (1949), ecology is the science of the interrelation between living organisms and their environments, including both the physical and biotic environment, and emphasizing interspecies and intraspecies relations.
  • Andrewartha (1961), ecology is the scientific study of the distribution and abundance of organisms.
  • G. A. Petrides (1968), ecology as the study of the environment interaction which controls the welfare of living things, regulating their distribution, abundance, production, and evolution.
  • Eugene Odum (1963, 1969, dan 1971), ecology as the study of the structure and function of ecosystems or structure and function of nature.
  • R. Misra (1967), ecology as the interactions of form, functions, and factors.
  • De & De (2009), ecology is the branch of science that studies interactions between living organisms and their physical environment
  • Campbell et al. (2010), ekologi merupakan bidang sains yang mempelajari interaksi antara organisme dan lingkungannya. Interaksi-interaksi ini terjadi pada hierarki skala yang dipelajari oleh para ahli ekologi, mulai dari organismal hingga global. 

Perkembangan

Perkembangan ekologi diperkirakan telah ada pada masyarakat Yunani. Hippocrates dalam tulisannya Air, Waters, and Places menekankan perlunya pemahaman ekologi bagi cendekiawan-cendekiawan yang mempelajari tentang ilmu medis. Abad ke-4, Aristoteles menulis referensi tentang kebiasaan hewan dan kondisi lingkungannya. Theophrastus (370-250 SM) menulis tentang asosiasi komunitas tumbuhan dan hubungannya satu sama lain serta terhadap lingkungan. Selain berkontribusi dalam penemuan mikroskop, Antonie van Leeuwenhoek juga memiliki kontribusi dalam pemahaman terkait rantai makanan dan regulasi populasi. Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Reiter pada tahun 1868. Namun, penggunaan istilah ini lebih dipopulerkan oleh ahli biologi asal Jerman, Ernst Haeckel pada tahun 1869. Ia juga tidak hanya mempopulerkan istilah ekologi tetapi juga mendefinisikan serta menggunakan istilah tersebut secara konsisten dalam tulisan-tulisan. Hal ini hingga akhirnya dikreditkan kepada Haeckel. Schroter (1896) memperkenalkan istilah autekologi dan sinekologi. 

Bidang Kajian

Berdasarkan bidang kajiannya, ekologi dapat dibedakan menjadi pendekatan autekologi (autecology) dan sinekologi (synecology).
  • Autekologi memfokuskan hubungan timbal balik antara suatu individu atau suatu spesies dengan lingkungannya. Dalam hal ini, perkembangan kehidupan dan perilaku suatu spesies yang berkaitan dengan adaptasi terhadap lingkungan menjadi penekanan. Cara yang digunakan dalam mempelajari autekologi umumnya bersifat eksperimental dan induktif.
  • Sinekologi memfokuskan pada interaksi berbagai kelompok organisme dalam suatu kesatuan di suatu daerah. Cara yang digunakan dalam mempelajari sinekologi umumnya bersifat filosofis, deduktif, dan deskriptif. 
Berdasarkan deskripsi terkait autekologi dan sinekologi yang telah diuraikan di atas, maka kita akan mencoba untuk membedakan kasus dengan dua pendekatan ini. Odum dalam bukunya menjelaskan, jika kamu ingin melihat hubungan pohon oak dengan lingkungannya maka pendekatan autekologi yang digunakan. Namun, jika kamu ingin memfokuskan pada hutan di mana tempat pohon oak hidup maka pendekatan sinekologi yang digunakan. Husodo et al. (2020) juga memberikan sampel penjelasan terkait penggunaan autekologi dan sinekologi dengan perumpaan dari spesies pohon jati. Pada pendekatan autekologi, studi akan mempelajari hubungan pohon jati dengan lingkungan tempatnya hidup. Hal ini akan mempelajari bagaimana perbedaan habitat dapat mempengaruhi kemampuan pertumbuhan dan perkembangan pohon jati. Di lain sisi menggunakan pendekatan sinekologi, studi akan mempelajari bagaimana interaksi di hutan tempat pohon jati tersebut hidup berinteraksi dengan tumbuhan lainnya. Singkatnya, penekanan pada kemampuan kompetisi pohon jati terhadap tumbuhan lain di hutan. Untuk mengumpulkan data tersebut dapat melakukan pengukuran pada kajian komunitas, di mana kemudian diperoleh tingkat kelimpahan, kerapatan, dominansi, dan nilai indeks komunitas lainnya. 

Verma & Agarwal (2005) mendeskripsikan bahwa sinekologi lebih lanjut dapat dikelompokkan menjadi ekologi akuatik dan ekologi terestrial. Ekologi akuatik meliputi ekologi air tawar, ekologi estuari, dan ekologi laut. Sebaliknya, ekologi terestrial meliputi ekologi hutan, ekologi padang rumput, ekologi lahan pertanian, dan ekologi padang pasir. Pembagian kajian ekologi telah dilakukan sebelumnya oleh para ahli ekologi, yaitu ekologi hewan dan ekologi tumbuhan. Namun, di lapangan banyak ditemukan keterkaitan erat antara hewan dan tumbuhan yang salig berasosiasi. Ini membuat pembagiannya menjadi sedikit "kabur". 

Berdasarkan ruang lingkup ekologi dan hierarki  biologi, menurut Campbell et al. (2010) bidang kajian ekologi dapat dibedakan menjadi: 
  1. Ekologi organismal (organismal ecology) meliputi ekologi fisiologi, ekologi evolusi, dan ekologi perilaku. Studi ini mempelajari bagaimana struktur, fisiologi, dan perilaku (untuk hewan) organisme memenuhi tantangan dari lingkungannya.
  2. Ekologi populasi (population ecology) meliputi analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran populasi serta bagaimana dan mengapa populasi berubah seiring berjalannya waktu.
  3. Ekologi komunitas (community ecology) meliputi bagaimana interaksi antarspesies, seperti predasi dan kompetisi, memengaruhi struktur dan organisasi komunitas.
  4. Ekologi ekosistem (ecosystem ecology) meliputi penekanan pada aliran energi dan siklus kimiawi antara organisme dan lingkungan.
  5. Ekologi bentang alam (landscape ecology) meliputi penekanan pada faktor-faktor yang mengontrol pertukaran energi, material, dan organisme di berbagai ekosistem.
  6. Ekologi global (global ecology) meliputi bagaimana pertukaran regional energi dan material memengaruhi fungsi dan distribusi organisme di seluruh biosfer. 
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan studi ekologi semakin meluas. Ekologi pada masa modern merupakan multidisiplin yang memiliki hubungan dengan fisika, kimia, matematika, statistika, meteorologi, klimatologi, geologi, geografi, ekonomi, sosiologi, agrikultur, kehutanan, hortikultur, genetika, fisiologi, dan lainnya. Multidisiplin tersebut antara lain eko-genetika, palaekologi, eko-fisiologi, kimia-ekologi, pedologi, eko-geografi, dan eko-energetika. 

Referensi

  1. Campbell, N. A., Reece, J. B., Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V. & Jackson, R. B. (2010). Biologi. Jilid 3. Edisi Kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga. 
  2. De, A. K. & De, A. K. (2009). Environment and Ecology. New Delhi: New Age International (P) Limited.
  3. Husodo, T., Rosada, K. K., & Fitriani, N. (2020). Ekologi. Edisi 3. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. 
  4. Verma, P. S. & Agarwal, V. K. (2005). Cell Biology, Genetics, Molecular Biology, Evolution, and Ecology. Multicolour Edition. New Delhi: S. Chand & Company LTD.

Keterangan

  • Publikasi: 24/04/2023
  • Revisi: -
Dewanto Huang
Dewanto Huang Pembelajar & Pengajar MIPA
Print Friendly and PDF

Post a Comment for "Ekologi: Pengertian, Perkembangan, dan Bidang Kajiannya"