Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pendekatan, Model, Strategi, Metode, Teknik dan Taktik Pembelajaran

Konten [Tampil]
Pendekatan, Model, Strategi, Metide, Teknik dan Taktik Pembelajaran
Pada ulasan ini penulis akan menjelaskan secara umum mengenai beberapa istilah yang perlu diketahui oleh seorang calon ataupun telah berprofesi sebagai guru. Beberapa istilah yang berkaitan dalam ulasan ini berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan dikembangkan oleh calon ataupun yang telah berprofesi sebagai guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan standarisasi ketetapan dalam kurikulum. Istilah-istilah tersebut antara lain:
  1. Model Pembelajaran
  2. Pendekatan Pembelajaran
  3. Strategi Pembelajaran 
  4. Metode Pembelajaran
  5. Teknik Pembelajaran
  6. Taktik Pembelajaran 
Hubungan istilah-istilah dalam pembelajaran
Ilustrasi 1 Hubungan Istilah-Istilah dalam Pembelajaran [sumber: Majid, 2013]

Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual dan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran (Majid, 2013: 13). Model pembelajaran bisa disebut sebagai bungkus hasil akhir dari rangkaian yang di dalamnya terdapat pemilihan pendekatan, strategi, metode hingga teknik dan taktik pembelajaran yang akan digunakan dan diterapkan (lihat ilustrasi 1). Joyce & Weil (2003) dalam bukunya yang berjudul Models of Teaching edisi kelima mengelompokkan model-model pembelajaran 4 kelompok, antara lain: 1) kelompok sosial (social family); 2) kelompok pengolahan informasi (information-processing family); 3) kelompok personal (personal family); dan 4) kelompok sistem tingkah laku (behavioral systems family).
NoKelompok UtamaModel-Model Pembelajaran
1Kelompok Sosial (Social Family)
  1. Partners in learning
  2. Group of investigation
  3. Role playing
  4. Jurisprudential inquiry
2Kelompok Pengolahan Informasi 
(Information-Processing Family)
  1. Inductive thingking (Classification-oriented)
  2. Concept attainment
  3. Mnemonics (memory assists)
  4. Advance organizers
  5. Scientific inquiry
  6. Inquiry training
  7. Synectics
3Kelompok Personal (Personal Family)
  1. Non-directive teaching
  2. Enhancing self-esteem
4Kelompok Sistem Tingkah Laku
(Behavioral Systems Family)
  1. Mastery learning
  2. Direct instruction
  3. Simulation
  4. Social learning
  5. Programmed schedule (task perfomance reinforcement)

Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan dimaknai dari kata bahasa inggris, yaitu approach. Dalam dunia pengajaran makna kata approach ini dapat diartikan secara tepat sebagai "cara memulai pembelajaran". Para ahli pendidikan terus memberikan pendapat mereka terhadap makna pendekatan ini yang dapat diartikan sebagai:
  1. Pendekatan sebagai suatu dokumen tetap 
  2. Pendekatan sebagai suatu objek kajian yang terus berkembang
Pendekatan sebagai suatu dokumen tetap bermakna sebagai suatu kerangka umum dalam praktik profesional guru, yaitu sekumpulan dokumen-dokumen yang ditujukan untuk tercapainya standar ketetapan kurikukulm yang telah dikembangkan. Sebaliknya, pendekatan  sebagai suatu objek kajian yang terus berkembang diartikan sebagai kerangka umum yang digunakan guru sebagai studi komprehensif tentang praktik pembelajaran maupun prosedur pelaksanaanya. Pendekatan pembelajaran itu sendiri dapat kita maknai juga sebagai titik tolak ukur yang kita gunakan dalam pengembangan proses pembelajaran. Menurut Roy Kellen (1998) tercatat ada 2 jenis pendekatan pembelajaran yang dikembangkan antara lain, pendekatan yang terpusat pada guru (teacher-centered approach) dan pendekatan yang terpusat pada siswa (student-centered approach)

Pendekatan yang terpusat pada guru (teacher-centered approach) yaitu pendekatan yang digunakan dalam pengembangan proses pembelajaran yang aktivitas pembelajarannya lebih banyak (difokuskan) pada guru/pengajar sedangkan pendekatan yang terpusat pada siswa (student-centered approach) yaitu pendekatan yang dalam pengembangan proses pembelajaran yang aktivitas pembelajarannya lebih banyak (difokuskan) pada siswa/pembelajar. Selain itu, terdapat juga pendekatan yang dikembangkan oleh Philip R. Wallace (1992) memiliki makna yang sama seperti yang tercatat dalam Roy Kellen (1998) dalam proses pelaksanaanya, yaitu pendekatan konservatif (conservative approach) dan pendekatan liberal (liberal approach)

Strategi Pembelajaran

Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani, strategos yang dapat dimaknai sebagai kata benda (terdiri atas kata stratos berarti militer dan ago berarti memimpin) maupun kata kerja (stratego yang berarti merencanakan). Kata strategi pada mulanya sangat berkaitan dengan dunia kemiliteran tetapi sekarang telah digunakan dalam berbagai bidang kegiatan agar mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan, istilah pembelajaran sendiri dapat diartikan secara sederhana sebagai segala interaksi yang terjadi dalam proses kegiatan belajar mengajar antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, maupun siswa dengan lingkungannya.

Strategi pembelajaran dalam Siregar & Nara (2015: 77) adalah cara sistematis yang dipilih dan digunakan seorang pembelajar untuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga memudahkan pembelajar mencapai tujuan pembelajaran tertentu serta merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan hingga waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran. Berikut merupakan definisi strategi pembelajaran dari beberapa ahli, antara lain:
  1. Kemp (1995) mendefinisikan strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
  2. Kozma (dalam Sanjaya, 2007) mendefinisikan strategi pembelajaran sebagai kegiatan yang dipilih dengan memfasilitasi atau membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
  3. Gerlach & Ely (1980) mendefinisikan strategi pembelajaran sebagai suatu cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran.
  4. Dick & Carey (1990) menerangkan strategi pembelajaran terdiri dari atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang atau digunakan guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
  5. Gropper (dalam Wiryawan & Noorhadim, 1990) menerangkan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
  6. Wina Sanjaya (2006) mendefinisikan strategi pembelajaran sebagai suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dn pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.
  7. Moedjino (1993) mendefinisikan strategi pembelajaran sebagai kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk itu guru akan menggunakan siasat tertentu.
  8. J. R. David (1976) mendefinisikan strategi pembelajaran sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Klasifikasi Strategi Pembelajaran dalam Saskatchewan Educational (1991) [sumber: Majid, 2013]
Strategi pembelajaran dalam tulisan yang terbit di Saskatchewan Educational (dalam Majid, 2013) diklasifikasikan menjadi 5 jenis strategi pembelajaran (lihat ilustrasi 2), antara lain:
  1. Strategi pembelajaran langsung (direct instruction) yaitu sebuah strategi yang umum dan sering digunakan berpusat pada gurunya. 
  2. Strategi pembelajaran tidak langsung (indirect instruction) yaitu 
  3. Strategi pembelajaran interaktif (interactive instruction)
  4. Strategi pembelajaan melalui pengalaman (experiential learning)
  5. Strategi pembelajaran mandiri 
Hubungan Strategi dan Metode Pembelajaran
Hubungan Strategi dan Metode Pembelajaran [sumber: Majid, 2015]

Metode Pembelajaran

Kata metode dalam KKBI (daring) diartikan sebagai suatu cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Jadi, metode pembelajaran dapat dimaknai sebagai kesatuan prosedural yang berisi tahapan-tahapan tertentu yang dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang paling umum dan cukup sering digunakan oleh para pendidik di Indonesia serta bertahan cukup lama, yaitu metode ceramah. Penggunaan metode satu ini tidak terlepas dari pengaruh behaviorisme yang cukup kuat dalam pendidikan Indonesia. Adapun beberapa metode pembelajaran yang sering digunakan antara lain: tanya-jawab, resitasi, demonstrasi, praktikum, sosio-drama, proyek, diskusi, dan lainnya.

Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara yang digunakan oleh pengajar untuk mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Teknik dan metode sering sekali terjadi salah persepsi, dimana kedua kata tersebut disama-artikan. Perbedaan metode dengan teknik, yaitu metode lebih bersifat prosedural yang berisi tahap-tahapan tertentu sedangkan teknik adalah cara-cara yang bersifat implentatif. Perhatikan contoh kasus penerapan metode ceramah berikut pada guru yang mengajar di sekolah negeri (umumnya jumlah siswa over-capacity) dengan guru yang mengajar di sekolah swasta (misalnya kurang dari 20 orang) !
  • Pada sekolah negeri (umumnya jumlah siswa over-capacity), guru yang menerapkan metode diskusi mungkin akan membagi siswa dalam beberapa kelompok dengan menempatkan beberapa siswa aktif ke setiap kelompoknya untuk menghindari tidak terkontrolnya aktivitas siswa oleh guru
  • Pada sekolah swasta (misalnya jumlah siswa kurang dari 20 orang), guru akan mudah membagikan kelompok diskusi tanpa takut tidak terkontrolnya aktivitas siswa sehingga siswa mungkin bisa berdiskusi cukup dengan teman sebangkunya saja.

Taktik Pembelajaran

Taktik pembelajaran adalah suatu gaya atau ciri khas seorang pengajar bersifat individual yang menjadi karakteristik tersendiri dalam menerapkan metode ataupun teknik pembelajaran yang dipilih. Misalnya seorang guru memilih untuk menerapkan suatu metode ataupun teknik yang sama, sebut saja X. Pada praktiknya, guru yang memiliki sense of humor yang tinggi dalam pembelajarannya mungkin akan diselingi dengan candaan ataupun humor-humor. Lain hal, pula pada guru milenial yang mungkin akan menggunakan bantuan operasi teknologi dalam mendukung pelaksanaan metode ataupun taktik tersebut karena ahli di bidang teknologi.

Referensi:

  1. Joyce, B. & M. Weil (2003). Models of Teaching. 5th Edition. New Delhi: Prentice Hall of India Private Limited.
  2. Majid, A. (2015). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  3. Siregar, Eveline & H. Nara (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
  4. Suyono & Hariyanto (2013). Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar. Bandung: Rosda Karya.
  5. Abdullah, A. (2018). Pendekatan Dan Model Pembelajaran Yang Mengaktifkan Siswa. Edureligia; Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(2), 45–62. https://doi.org/10.33650/edureligia.v1i2.45
Dewanto, S.Pd.
Dewanto, S.Pd. Pembelajar dan Pengajar MIPA
Print Friendly and PDF

Post a Comment for "Pendekatan, Model, Strategi, Metode, Teknik dan Taktik Pembelajaran"