Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Struktur Morfologi Daun (Folium)

Konten [Tampil]
Perkembangan Daun
Dalam Bell (1991), perkembangan daun dibedakan menjadi daun dikotil dan daun monokotil. primordial atau calon tumbuhan baru akan tumbuh terus pada ujung batang (tunas) karena adanya sel-sel meristem. pertumbuhan ini diakibatkan oleh aktivitas pembelahan sel secara mitosis pada meristem apeks sehingga terjadi penambahan sel-sel yang mengakibatkan pertambahan panjang dan pertumbuhan daun itu sendiri. Terdapat perbedaan pertumbuhan primordial daun monokotil dan dikotil. Pada primordial daun monokotil tumbuh tampak seperti kerah baju dan tampak mengelilingi meristem apeks, sedangkan pada primordial dikotil tumbuh tampak seperti Pasak dan primordialnya berukuran kecil jika dibandingkan dengan meristem apeks.


Fungsi Daun
Daun adalah salah satu organ yang memiliki peranan penting bagi tumbuhan. Tjitrosoepomo(2016) menjelaskan fungsi daun ada 4 yaitu pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa zat gas karbondioksida; pengolahan zat-zat makanan (asimilasi); penguapan air (transpirasi) dan pernapasan (respirasi).

Secara morfologi, daun disebut sebagai alat hara (organum nutritivum), sebagai suatu bagian yang penting untuk pertumbuhan. Oleh karena itu daun bersama dengan akar dinamakan alat-alat pertumbuhan atau alat-alat vegetatif. Daun merupakan organ yang hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku atau nodus batang dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun umumnya berukuran tipis melebar, kaya akan zat hijau dinamakan klorofil, serta mempunyai umur.

Tumbuhan adalah salah satu kingdom yang memiliki jumlah persebaran spesies maupun variasinya banyak. Terlebih lagi pada kelompok angiospermae yang paling banyak mendominasi. Dalam Hidayat (1995: 4) menyatakan bahwa angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang paling akhir muncul dan kini membentuk bagian utama dari vegetasi alam dan yang dibudidayakan di bumi.

Struktur organ daun sejati hanya terdapat pada kelompok tumbuhan Cormophyta atau tumbuhan kormus yang telah memiliki organ batang, daun dan akar sejati. Sedangkan pada kelompok Thallophyta belum memiliki organ akar, batang dan daun sejati.

Bagaimana sih struktur morfologi dari daun itu sendiri? Sudahkah anda memahaminya lebih dalam terkait dengan morfologi daun? Untuk itu kita akan membahas mengenai bagian-bagian daun secara rinci.


Morfologi Daun (Folium)
Daun dibedakan menjadi daun lengkap dan daun tidak lengkap. Suatu daun dikatakan lengkap apabila memiliki tiga bagian yang terdiri dari Upih/pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun disebut tidak lengkap apabila tidak memenuhi salah satu bagian-bagian daun lengkap. Umumnya untuk menemui tumbuhan yang memiliki daun lengkap tidaklah begitu mudah karena jumlahnya yang tidak begitu banyak dibandingkan tumbuhan berdaun tidak lengkap. Contoh tumbuhan yang memiliki daun lengkap dapat ditemui pada tanaman pohon pisang (Musa paradiasiacal L.), Pohon pinang (Areca cathecu L.) dan pohon bambu (Bambusa sp.)

  1. Upih / Pelepah Daun (Vagina), Umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Upih atau pelepah daun memiliki fungsi yaitu sebagai pelindung kuncup muda pada tanaman tebu dan sebagai penopang atau pemberi kekuatan pada batang tanaman pisang.
  2. Tangkai Daun (Petiolus), Tangkai daun merupakan tempat melekatnya helaian daun sehingga mempermudah penangkapan cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Umumnya tangkai daun berbentuk silindris tetapi juga ada yang bulat berongga, pipih, segitiga, segi empat hingga setengah lingkaran.
  3. Helaian Daun (Lamina), Tidak ada spesies tumbuhan yang memiliki kemiripan helaian daun 100%, perbedaan pada helaian daun disebabkan oleh genetik, faktor lingkungan dan paling penting adalah aktivitas pembelahan selnya. Banyaknya karakteristik helaian daun dikelompokkan menjadi 8 sifat-sifat helaian daun, yaitu bangunnya (circumscriptio), ujungnya (Apex folii), pangkalnya (basis folii), susunan tulangnya (nervatio/venatio), tepinya (Margo folii), daging daunnya (intervenium), keadaan permukaan atas/bawah daun dan warna daun. Pada bagian helaian daun memiliki peranan penting dalam proses fotosintesis karena tersebar zat zat hijau daun atau klorofil.

Daun tidak lengkap memiliki pola susunan yang dapat dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja 
2. Terdiri atas upi dan helaian daun
3. Terdiri dari halalan saja
4. Terdiri dari tangkai saja


Referensi:
  1. Tjitrosoepomo, Gembong (2016). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadja Mada University Press.
  2. Bell, Adrian D. (1991). Plant Form. Oxford: Oxford University Press.
  3. Hidayat, Estiti B. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Penerbit ITB.
  4. Samiyarsih, Siti, H. Suwandi & Sumarsono (2016). Struktur Tumbuhan. Tangerang Selatan: Penerbit Universitas Terbuka.
Dewanto, S.Pd.
Dewanto, S.Pd. Pembelajar dan Pengajar MIPA
Print Friendly and PDF

Post a Comment for "Struktur Morfologi Daun (Folium)"